Pendekatan Geografi
Geografi merupakan ilmu yang unik dibandingkan ilmu yang lainnya. Geografi memiliki pendekatan yang berbeda dengan ilmu-ilmu yang lainnya didalam menganalisis suatu gejala geosfer. dalam geografi, pendekatan yang digunakan untuk menganalisis fenomena yang terjadi di masyarakat yaitu meliputi :
1.
Pendekatan Wilayah
Dari
namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekankan pada keruangan.
Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya
seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan
elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan
pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut.
Distribusi atau agihan elemen geografi ini akan membentuk pola seperti
memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan
dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi berusaha mencari
faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga
dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar. Analisis suatu masalah
menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut
ini.
a. Pertanyaan
What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
b. Pertanyaan
When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
c. Pertanyaan
Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung.
d. Pertanyaan
Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.
e. Pertanyaan
Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya
fenomena alam.
f. Pertanyaan
How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.
2.
Pendekatan Kelingkungan/ Ekologi
Pendekatan
ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi
juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada
dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena
lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan
kesadaran lingkungan. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas
pendekatan ini. Menggunakan keenam pertanyaan geografi, analisis dengan
pendekatan ini masih bisa dilakukan. Nah, perhatikan contoh analisis mengenai
terjadinya banjir di Sinjai berikut dan kamu akan menemukan perbedaannya dengan
pendekatan keruangan. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan
dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
a. Identifikasi
kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini, seperti jenis tanah,
topografi, dan vegetasi di lokasi itu.
b. Identifikasi
sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.
c. Identifikasi
budi daya yang ada kaitannya dengan alih fungsi lahan.
d. Menganalisis
hubungan antara budi daya dan dampak yang ditimbulkannya hingga menyebabkan
banjir.
e. Menggunakan
hasil analisis ini mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah ini.
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian ”areal differentiation” yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.
Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan kawasan permukiman. Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial di luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum, seperti kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng. Langkah kedua, identifikasi aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan rancangan untuk jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan kawasan tersebut.
Komentar
Posting Komentar